Jumat, 19 Juni 2009

Kukis si Hidung Pesek

Pagi tadi dalam perjalanan menuju tempat mengais rupiah, saya bertemu dengan seorang anak kecil yang usianya mungkin sekitar 5 tahun. Anak ini lucu sekali dan cukup pintar menurut saya. Ia terus saja berceloteh riang, meskipun si ibu tampaknya sudah bosan menganggapi segala pertanyaan polosnya.

Pipinya gembil hampir saja saya tergoda untuk mencubitnya dan untung saja saya tidak lakukan. Saya terus menatap dan memperhatikan setiap gerak geriknya. Uuuhh.. benar-benar menggemaskan. Saat dia sadar saya tengah menatapnya dia tak lantas malu-malu seperti kebanyakan anak kecil lakukan.

Justru dia malah semakin menunjukkan sikap bersahabat, saya suka! Sambil asyik berkutat dengan ipod mencari-cari lagu yang sreg di hati, tiba-tiba saya sedikit mendengar si kecil ini bernyanyi. "si kukis...si kukis.." Entah apalagi lanjutannya. Semakin lama suaranya semakin terdengar.

Iseng-iseng, ipod saya matikan dan mulai mendengarkan apa yang sedang ia nyanyikan. Dan akhirnya terdengarlah sebuah lagu..
"kukis.. si hidung pesek.. kukis si hidung pesek..,". What?! Lagu apa ini? gumam saya. Sambil terus menatap wajah anak ini, saya mencoba mendengarkan apa sih yang sebenaranya dia nyanyikan.

Tiba-tiba... saya menatap sebuah keganjilan, tiap kali ia menyebutkan "kukis, hidung pesek" ia selalu menatap saya. Terus berulang dan berulang. "Arrgggggghh.." ada apa dengannya?! Kenapa saat ucapan 'hidung pesek' dia harus menatap saya?! Dan tiap kali kata nya berganti dengan yang lain ia menatap ke arah lain dan saat kemabali ke 'hidung pesek' ia langsung menatap saya. Hiks..hiks..

Saat dia turun, dia menyempatkan diri menoleh ke arah saya memberikan senyum menampilkan jendela di giginya, sambil mengatakan "kukis si hidung pesek.." saya lantas membalas senyumnya dengan perasaan pasrah. (dasar anak kecil!)

Selasa, 16 Juni 2009

The Nearness Of You, I'll Sing For You..

It's not the pale moon that excites me
Thats thrill and delights me
Oh No.. It's Just the nearness of you..

It isn't your sweet conversation
That brings this sensation..
Oh No.. It's just the nearness of you..

Itu tadi sepenggal lagu yang dinyanyikan oleh Norah Jones yang juga menjadi salah satu soundtrack dalam film Two Weeks Notice yang diperankan oleh aktor tampan Hugh Grant dan si cantik Sandra Bullock.

Mengapa saya menulis ini? Saya terinspirasi oleh seorang teman yang sedang bertugas 'disana'. Hal ini bermula dari celoteh ringan kami. Haha hihi.. haha hihi.. sampai akhirnya sayup-sayup terdengar sebuah lagu dari Counting Crows yang berjudul Big Yellow Taxi.

Saya langsung 'terdiam' sesaat mendengar lagu ini, dan langsung mencari sumber suara. Ingatan saya langsung kembali ke jaman sekolah dulu (kesannya udah tuaaaaa bener, hehehe). Lagu ini selalu jadi 'pembangkit semangat' di kala pagi. Lebih tepatnya, ibu saya selalu membangunkan saya dengan lagu ini (jangan lantas berpikir ibu saya menyanyikan lagu ini yah!).

Sampai akhirnya kami berdua membicarakan sebuah film yang cukup 'nge-hits' pada masanya. Yak, 'Two Weeks Notice' judulnya. Saya sangat menyukai film ini, selain karena ceritanya, pemainnya, sampai dengan lagu-lagu yang membuat film ini jadi lebih 'hidup'.

Menurut teman saya, lagu yang paling berkesan untuknya adalah lagu yang dinyanyikan oleh Norah Jones namun dia tak menyebutkan judul lagu tersebut. Sampai akhirnya pembicaraan kami terputus karena saya harus pergi.

----------------------------------------------

Pagi ini saat tanpa sengaja, saya melihat kembali perbincangan kami semalam. Voila.. dia mengirimkan sepenggal lagu dari Norah Jones tersebut sebelum saya pergi (maaf teman, dirikuw nggak ngeh waktu dirimuw menulisnya..). Jujur saya memang sedikit lupa dengan lagu tersebut, sampai akhirnya saya menyempatkan diri untuk menanyakan perihal lagu ini kepada pakarnya, Mbah Google.

"Ahay.. dapat!", saya langsung mendengarkan dan terpaku sesaat.. Kata-kata yang mengalir dari suara merdu Norah menimbulkan sebuah ide brilian(kalau tak mau disebut ide GILA) dalam kepala saya.

Dan jikalau boleh, lagu ini akan saya nyanyikan bersama dengan lagu 'When GOD Made you' dan juga 'Overjoy' saat pernikahan teman saya berlangsung nanti. "Temans(Chati), ijinkan saya membawakan lagu ini untuk mu di hari bahagiamu yah,".

"Bukan cahaya bulan yg membuat aq terkesima, tp kedekatan diriku denganmu.. bukan caramu berkata2 yg membuat aq senang dan bahagia.. bukan.. tp hanyalah kedekatan diriku denganmu.." The Nearness of You.

Senin, 15 Juni 2009

Senin Kembali..

Hari minggu telah beralalu, liburan akhirp ekan pun telah usai dan akhirnya datanglah hari ini.. Yak, hari SENIN. Hari yang banyak orang benci, hari dimana harus kembali pada kehidupan nyata, hari dimana harus kemabli merangkai perjuangan, hari dimana harus kembali pada kenyataan bahwa ini adalah hari untuk mengawali setiap minggu dan menentukan apakah kau akan mengalami penyiksaan atau kesenangan selama lima hari ke depan.

Tak sedikit orang selalu mengeluh dan meminta "kenapa sih harus ada Senin?" atau " kenapa sih gak lompat ajah ke Selasa". Saya tidak pernah menyalahkan mereka yang mengatakan demikian, karena dulu saya pun salah satunya. Karena saya malas ikut upacara waktu sekolah, dan malas harus belajar kalkulus bersama dengan dosen yang selalu marah-marah gak jelas juntrungannya.

Tapi kini, semua telah berubah. Untuk saya hari senin adalah hari untuk memompa semangat! Kalau tak ada hari senin maka hari jumat pun tak akan pernah datang. Padahal saya justru menanti datangnya hari Jumat.

Kalau boleh saya simpulkan, suka atau tidaknya kita dengan hari senin tergantung dengan apa yang terjadi di akhir pekan. Meskipun saya tak ingin akhir pekan saya berakhir, tapi saya realistis harus Kembali ke Senin.. Dan saya tak pernah sabar menanti akhir pekan untuk memulai petualangan baru.. Yak, petualangan menarik yang memberikan warna dalamkehidupan saya.

O ya, ada seorang teman menanyakan mengapa status saya "Beautiful Monday"? Dia menduga bahwa saya baru saja 'jadian' dengan seseorang. Walah.. picik sekali orang ini pikir saya. Tolak ukur kebahagiaan saya dinilai sebatas 'jadian' dengan seseorang. Padahal jauh lebih dari itu.. Yah, semoga teman saya mendapatkan sesuatu yang baik di hari seninnya.

Belum selesai sampai di sini saja, 'keindahan senin' saya ditutup dengan sapaan dari seorang teman jauh yang berada 'dua jam lebih dua jam' dari Jakarta (Noet kamu lebih mengerti ini). Yang menemani saya dengan obrolan ringannya seputar 'tanda pendewasan diri' alias uban. Hehehe.. teman saya yang unik. Sayup-sayup terdengar lagu Big Yellow Taxi mengiringi obrolan kami, huff.. jadi ingat film Two Weeks Notice nih!! What a beautiful day!

Terima kasih teman, dirimu telahmenutup senin ku menjadi lebih indah.. Kutunggu kisahmu selanjutnya.. (Accidentaly in Love)

Kamis, 11 Juni 2009

Hampir Aja Diculik!

Entah ada apa dengan hari itu, Jumat kalau saya tidak salah ingat tanggal 22 Mei . Semua pekerjaan sudah selesai lebih cepat dari perkiraan saya, bahkan saya sempat pergi menghibur diri di sebuah gedung pertunjukkan di GI tentu saja dengan rekan kerja saya.

Tak perlu mengantri, tak perlu memakai uang cash kami menggunkaan fasilitas yang sudah diberikan oleh pihak pengelola gedung pertunjukkan (bukan promosi nih!) Tak perlu menungu lama saya sudah berada di dalamnya dan menikmati film yang disajikan. Tapi saya tidak akan membahas tentang film ini, justru kejadian sesudah acara menonton berlangsung yang akan saya ceritakan.

Kira-kira begini ceritanya,

Setelah berpisah dengan rekan saya di Bundaran Hotel Indonesia, saya langsung naik metromini jurusan Tanah Abang-Ps.Minggu (640). Suasana bus tidak terlalu ramai, saya memilih duduk di pojok dekat dengan jendela. Suasana jalan sore itu cukup padat merayap, yang akhirnya membuat saya asyik ngoprek-ngoprek HP dan tenggelam dalam 'dunia saya'.

Jalanan yang memang padat karena hari Jumat, harinya kongkow se-Jakarta membuat saya hanya mampu menghela nafas dan berkali-kali berdecak gelisah. Lelah dan sudah benar-benar 'death style' alias mati gaya akhirnya jatuh terlelap.. zzzzz... (ini akibat tidak menggunakan operator 'anti' mati gaya,hehehe)

Ditengah asyik-asyik nya mimpi (untungnya gak ngiler, sluuurrp!), samar-samar saya mendengar orang ribut-ribut tapi saya abaikan karena mata ini agak sedikit sulit diajak kompromi. Sampai akhirnya saya merasa ada yang 'membisikkan' telinga saya dan membuat saya terbangun juga(akhirnya..).

Anehnya, semua penumpang sudah tidak ada.. Waduuh!! Saya mulai terjaga.. Entah karena panik, bingung, atau apa tiba-tiba saja saya lose in direction alias 'kayanya nyasar'. Sambil berusaha menenangkan diri, saya panggil kondekturnya.

"Bang, penumpangnya pada kemana?", kata saya sambil berusaha tetap tenang dan biasa saja.

Dengan tampang bingung sambil mengulum senyum si Abang dengan santainya menjawab "Lah neng, udah pada turun barusan. Kan tadi abang oper, si neng duduk dimana kaga keliatan sama Abang," terang si abang kondektur sambil cekikikan.

"Apaaaaa?! #&^%@&*%#*%!!!!!" (Kaga keliatan?! maksud loooo????!!!!)

Tanpa pikir panjang lagi saya langsung turun dari mobil, untung saja mobil berjalan belum terlalu jauh dari tempat semula. Masih sambil berusaha menenangkan diri, tiba-tiba si abang berteriak," Neng, hampir aja diculik jadi istri Abang neng!" si Abang pun berlalu sambil tertawa terbaha-bahak puas tanpa peduli saya yang masih shock ditinggal di metromini sendirian dan makin shock saat si Abang menawarkan niat baiknya 'menculik' saya. *sigh*

Saya hanya terpaku mendengarnya! (Siyaaaaaallll!!!)

Rabu, 10 Juni 2009

P A N C A S I L A

Pancasila, siapa sih yang belum pernah mendengar apalagi belum pernah belajar tentang Pancasila sebagai dasar negara? Seluruh warga negara Indonesia pastinya pernah berlajar tentang ini (jadi merasa Nasionalis banget deh :p)

Tapi saya disini tidak akan membahas tentang pelajaran dasar negara, tapi hanya sedikit sharing tentang cerita seorang teman beberapa waktu lalu (jumat 5 Juni 09). (Nama disamarkan, kalau ada kesamaan nama, maupun kejadian itu hanya kebetulan belaka,hehehe)

Kira-kira begini ceritanya:
Saya: "Apa kabar bos? Udah lama gak denger kabarnya nih! Gimana selama dikarantina?"

Electricman: "Wah parah yut, kena hukum mulu gw. Mana hampir tiap hari dibanguninnya pake bom!"

(saya langsung terbengong-bengong mendengar kisahnya)

Saya: "Oh ya? Ada pengelaman lucu gak?"

Electricman: "Pastinya! Dari hari pertama aja udah lucu.. Jadi gini, hari pertama langsung diambil alih oleh kopasus. Waktu upacara nama gw dipanggil, kebetulan 'electricman' itu ada dua orang. Majulah kami berdua,"

Saya: " lalu? " (menanti penuh harap)

Electricman: "Yak, kamu electricman2(temennya) sebutkan isi dari Pancasila! bla..bla..bla..sampai sila ke3 electricman2 tidak mampu melanjutkan kembali. Wah parah bener tuh orang masa Pancasila ajah gak hapal batin gw yut,"

Saya: "Terus..terus.."

Electriman: "Alhasil gw yang disuruh.. dan eng..ing..eng.. gw pun berhenti sampai sila ketiga.. "

(spontan saja saya langsung tertawa terpingkal-pingkal..)

Sambil tertawa juga si electricman langsung meluncurkan pertanyaan kepada saya, "Nah, sekarang coba lo sebutin isi Pancasila!"

Waduuh.. ngetes nih, pikir saya. Tanpa ragu saya langsung nyerocos menyebutkan isi dari Pancasila.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang ADil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawartan Perwakilan
5. *kembali ke sila ke 2*

Ups.. saya ternyata juga melakukan sebuah kesalahan. Mnyebutkan sila ke5 dengan isi sila ke2. DAMN!!! Sepertinya saya ingin lari dan bersembunyi saja detik itu juga! (tiba2 merasa tidak nasionalis)

Dan teman saya di ujung telepon sana terpingkal-pingkal kali ini. Dan dia pun bilang," Nah, itu dia rasanya di suruh dalam keadaan gak siap. Panik kan lo!"

Ternyata ada hal-hal yang memang sangat mendasar tapi cukup dapat terlupakan. Tapi justru ini yang sangat crucial menurut saya. Nah, apakah kalian pernah mengalaminya?

Selasa, 09 Juni 2009

Please Give Me a Reason To Love You, JAKARTA!

"Please Give Me a Reason To Love You, JAKARTA!"

Petikan kalimat diatas sempat jadi perbincangan yang HOT antara saya dengan beberapa teman. Ini adalah ungkapan rasa kecewa dan juga rasa bosan yang sudah begitu menggunung.

Hal ini bermula dari perjalanan saya menuju sebuah perhelatan yang nota bene berjarak sekitar 15-20 menit dari tempat saya saat itu. Tapi entah ada apa dengan hari itu (Jumat, 5 Juni 09) membuat seluruh jalanan tampak seperti 'showroom mobil'. Padat tak bergerak yang tersisa hanya deru kendaraan bermotor yang bergumul dengan beragam polutan.

Saya yang mencoba membunuh rasa bosan dengan berbagai cara akhirnya menyerah dengan kondisi seperti itu. Dan eng..ing..eng.. saya tiba 2,5 jam kemudian! Arrrggghh!!!!

Hal ini pun berulang kembali esoknya, DAMN!!! Saya pun lantas menuangkan isis hati saya pada situs pertemanan yang saya punya.. Voila.. banyak sekali yang memberikan komentar. Dari yang serius, sampai yang nyeleneh gak keruan..(thanks guys!)

Tapi ada satu comment yang mampir bukan di situs tersebut tapi justru di inbox HP saya. "Lo lagi kenapa? Kok statusnya seperti itu?" Wuih.. seperti mendapat tiupan angin surga rasanya. Ternyata 'makhluk malam' saya ini cukup perhatian, meskipun dia tidak secara langsung mengungkapkannya.

Satu kalimat yang ia sampaikan pada saya terakhir," Jangan pindah yah, gw masih butuh lo disini.. sebagai guide gw cari tempat makan enak.. hehehe" (gedubraaaaaaakkk..) Perasan saya sudah melambung, eh ternyata buntutnya 'nggak' banget, tapi menghiburlah.. :p

Sebuah Awal

Haduh.. lumayan butuh 'usaha' untuk membuat blog ini. Saya yang awalnya tidak terlalu berminat dengan dunia 'terbuka' jadi 'kepincut' juga setelah melihat beberapa blog teman yang mengingatkan saya akan masa lalu. Bahkan ada seorang sahabat lama yang menantikan saya di dunia blogger ini. Hah.. akhirnya tercipta juga blog perdana saya, hehehe..

Banyak juga 'gangguan' saat membuatnya, mulai dari makhluk manis yang terus mondar-mandir di depan saya yang membuat konsentrasi benar-benar terpecah.. hiks.. Tapi saya nikmati.. :p

Untunglah secangkir cokelat hangat dan setangkup roti strawberry pemberian partner saya kembali membangkitkan semangat! Nyam..nyam..

Oya, gak ketinggalan juga rasa etrima kasih saya pada si Batman yang membuat dua hari terakhir saya jadi sangat berwarna.. Dan semakin semangat untuk menulis! (Selamat Bertugas Batman, kalahkan medan perangmu!)